kemarin, saya belajar bahwa dalam rumah tangga itu jangan berprasangka.. ubah asumsi menjadi konfirmasi
Setiap pernikahan pasti ada konflik.
Rumah tangga terdiri dari 2 circle:
1. Circle inti: sebagai tokoh utama -> suami istri dan anak. ini harus kokoh. selaras dulu visi misinya, dan libatkan Allah SWT.
2. Circle sekunder: mertua, orang tua, saudara dll
Pasangan rawan konflik:
1. ada PR rumah tangga sejak awal
2. tidak transparan secara finansial
3. tidak paham kewajiban suami istri
4. komunikasi macet, posesif, tidak terbuka
5. hilang romansa
Sebelum konflik:
1. sepakati di awal jika ada konflik akan seperti apa
2 perbaiki niat
3. lancarkan komunikasi
saat konflik:
1. rem emosi
2. lakukan roadmap/kesepakatan awal/cari penengah
3. no Blaming! introspeksi, fokus pada solusi
4. jangan ribut di depan anak-anak
after konflik:
1. saling minta maaf
2. jangan diungkit
3. fokus pada kebaikan pasangan
4. positif thinking
5. jangan bicarakan aib pasangan ke orang lain
jika berkonflik..
1. islah : berbaikan, berjanji tidak mengulangi, saling memaafkan.
2. cerai: move on
tips:
1. jangan ngorek luka lama, inget 3 kebaikan pasangan kalau ingin komplain ttg 1 hal
konfliks berasal dari eksternal:
1. kuatkan circle inti
2. kenali sifat anggota keluarga (circle sekunder) sehingga bisa mengambil sikap untuk kebaikan rumah tangga kita jika berkonflik
0 komentar:
Posting Komentar