Senin, 10 Agustus 2020

Taubat dan Hijrah

Taubat Nasuha: Taubat yang semurni-murninya. dilakukan dengan jujur dan sungguh-sungguh. tutup buku dengan apa yang sudah dilakukan masa lalu. dan mengisinya dengan hal-hal yang baik

Syarat:

1. Lakukan taubat saat ini juga

2. Menyesali

3. Tidak melakukannya lagi.

Dosa manusia ada 2:

1. terhadap hak manusia: meninggalkan, menyesali, tidak melakukannya lagi, minta maaf/tunaikan hak.

2. terhadap hak Allah SWT: meninggalkan, menyesali, tidak melakukan lagi, membayar qadla/kafarat

Hijrah: meninggalkan yang pertama menuju ke yang kedua -> pindah dari kufur ke islam -> taubat meninggalkan dosa-dosa

 

Manajemen Komunikasi Suami Istri

materinya nampar..

hehe..

masyaaAllah ya...

masalah komunikasi dalam rumah tangga disebabkan karena....

"dear Ladies, berhentilah menggunakan bahasa KARET GELANG"

Sebagai seorang istri, sering sekali kita masih menggunakan bahasa "karet gelang" alias tarik ulur. Padahal benar kata ummu Balqis, bahasa karet gelang ini tidak bisa dipahami sama suami kita. bahasa karet gelang ini tanda kalau kita belum dewasa.

tanpa sadar, kebiasaan kita menggunakan bahasa karet gelang ini membuat kita sering berprasangka kepada suami, overthinking ketika suami menyampaikan hal-hal tertentu. dikira kode.. haha..

jadi? BELAJARLAH duhai istri, untuk BERKATA TO THE POINT, jangan kode, jangan muter-muter.

"wanita butuh berbicara banyaak, pria bicara seperlunya"

 jadi? JANGAN OVERTHINKING ketika suami merespon kita seadanya, bicara sedikit saja..

sambil, inisiasi agar suami mau terbuka ngobrol dengan kita.

"saat ada masalah hidup, wanita suka curhat, pria cenderung diam - berfikir"

pria ketika ada masalah, biasanya diam, bahkan enggan untuk bercerita kepada istrinya. jadi? diamkan saja dulu (beri beliau waktu untuk memikirkan masalahnya). Kita bantu menciptakan suasana yang NYAMAN. Jika perlu, beliau akan bicara kok.

kunci komunikasi:

1. Respek: dari ekspresi kita, gerak tubuh kita, bahasa kita. karena pride suami itu tinggi

2. Empati: tidak lebay jika suami melakukan kesalahan karena ketidaktahuannya

3. Audible: frekuensi suara, tidak teriak-teriakan, mendekat, hilangkan suara yang mengganggu, gunakan nada yang enak, fokus.

4. Clarity: keterbukaan/transparasi

5. Humble: tidak merasa lebih tau

Penghambat Komunikasi:

1. Menyalahkan pasangan

2. Antipati thd kritik: masukan pasangan dianggap nyinyiran lalu kita tersinggung

3. Semua yang dilakukan pasangan SALAH

4. Tidak mencari akar masalah

5. Jangkauan Pendek: move on! 

maka tanamkan bahwa:

1. suami adalah bagian dari diri kita

2. berpedoman pada hukum syariah

3. perlakukan suami dengan paling baik

4.  tidak kaku dalam berkomunikasi

5. mendudukkan pasangan sebagai manusia biasa

 


Minggu, 09 Agustus 2020

Ihsanul Amal dan Hukum Syara'

 "tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya (HR. Al Bukhari) 


 

disini saya diingatkan tentang ikhtiar kita untuk meraih cinta Allah, yaitu dengan melakukan hal-hal yang diwajibkan Allah dan menambah dengan amalan-amalan sunnah.

ingat, bahwa mata, telinga, tangan, kaki kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Sehingga kita harus lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan di dunia.

Yang akan dilihat, yang LEBIH BAIK amalnya, bukan yang LEBIH BANYAK amalnya.

 Amal yang baik itu...

1. Ikhlas -> liat lillahi ta'ala

2. Sesuai dengan hukum syariat islam -> kita harus belajar, jangan katanya katanya katanya

hukum benda: MUBAH selama belum ada dalil yang mengharapkan.

hukum asal perbuatan manusia: hukum syara' (halal, haram, mubah, makruh)

sehingga jika belum ada hukumnya, harus mencari ijtihad. bukan katanya-katanya. 

 



Sabtu, 08 Agustus 2020

Menjadi Jodoh Impian

Jodoh adalah bagian dari ketetapan Allah SWT.

Namun, kita bisa berikhtiar untuk menjemput jodoh.

menjemput jodoh itu seperti memancing, maka kita harus menyiapkan kail dan umpannya:

1. tepat tempat nyarinya -> pria sholeh, jangan cari ditempat yang buruk

2. gunakan kail dan umpan yang tepat -> cara menarik pria sholeh bukan dengan mengumbar diri kita, tapi dengan memantaskan memperbaiki diri kita.

kita harus menjadi berlian asli, bukan menjadi perhiasan palsu. berlian asli hanya akan mampu dilihat oleh orang yang tau kualitas berlian asli. jika kita abal-abal, maka orang abal-abal juga yang akan menjemput kita.

Sambil menunggu jodoh, banyak ilmu yang bisa kita pelajari. jadi, jangan sia-siakan hidup dengan hal yang tidak bermanfaat.

Penting bagi kita berdamai dengan masa lalu, selesai dengan diri sendiri, sebelum memulai pernikahan. sehingga alangkah baiknya kita bermuhasabah diri, agar kelak ketika berumah tangga, kita tidak menyimpan sampah masa lalu dan dapat berumah tangga dengan ringan.

Siapkan fisik untuk berumah tangga: Merawat diri! bukan berarti tabaruj, tapi wujud tanggung jawab kita atas amanah badan yang diberikan Allah. rajin olah raga.

Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan juga bermanfaat sebagai bekal kita menghadapi karakter orang yang berbeda-beda.

Tawakal, Rizki, dan Ajal

Kali ini, kami belajar dan diingatkan kembali tentang tawakal, rizki, dan ajal.

Tawakal berarti pasrah/menyerahkan diri dan segala urusan kepada Allah SWT.

Tawakal itu:

1. Bersandar hanya kepada Allah SWT

2. Mewakilkan segala urusan hanya kepada Allah SWT

3. Menerima segala keputusan yang berasal dari Allah SWT

"ikatlah untamu, dan bertawakallah kepada Allah.."

       Ada 2 pendapat yang jika tidak dipahami dengan baik, bisa memberikan pemahaman yang kurang tepat:

1. ikhtiar, lalu tawakal (berserah), seolah-olah hasil akhirnya hanya ditentukan oleh apa yang kita usahakan.

2. tawakal/berserah saja kepada Allah -> membuat orang malas berusaha, karena apa yang terjadi tinggal dipasrahkan saja kepada Allah.

seharusnya, tawakal itu dilakukan SEBELUM ikhtiar, SAAT ikhtiar, dan SETELAH ikhtiar.

maka:

1. menyelaraskan visi misi hidup kita dengan apa yang diinginkan Allah

2. menyesuaikan hidup kita dengan syariat islam

3. menjadikan tawakal kepada Allah SWT sebagai penyangga hidup kita.


RIZKI itu pasti datang dari Allah SWT

 pola pikir yang perlu diperhatikan agar tidak salah makna:

1. Rizki nggak akan tertukar dan pasti datang, jadi nggak usah ngoyo -> mendemotivasi

2. Rizki itu harus diusahakan sesuai dengan kerja keras kita, banyak usaha, banyak hasilnya. -> mendewakan ikhtiar manusia semata

dari sudut pandang wilayah:
1. dikuasai Allah (berasal dari Allah) -> tidak akan dihisab

2. dikuasai manusia (tergantung ikhtiar/pilihan manusia) -> akan dihisab

Maka, ketika melakukan ikhtiar menjemput rizki:

1. dikuasai Allah: yakin bahwa rizki datangnya dari Allah SWT, yakin Allah SWT akan membantu kita, memunculkan semangat dalam meraih rizki

2. dikuasai manusia: senantiasa terikat dengan dengan syariat Allah SWT, terikat dengan sunatullah dalam mencari rizki.


Ajal itu datangnya dari Allah SWT

dilihat dari 2 wilayah
1. dikuasai Allah: berasal dari Allah, tidak akan dihisab

2. dikuasai manusia: tergantung usaha manusia, akan dihisab

 sehingga kita sebagai manusia tetap harus berikhtiar melindungi diri kita, menjaga kehidupan kita agar memiliki amal ibadah yang baik sebelum ajal menjemput kita.

 

 

Hidayah dan Dholalah

Disini saya mendapatkan jawaban atas pertanyaan logika umum yang kerap muncul, yaitu -> Allah memberikan hidayah kepada hamba yang Dikehendaki, dan menyesatkan yang Dikehendaki. Hal ini membuat manusia umumnya berfikir bahwa kita sudah ditakdirkan untuk berada pada kebaikan atau keburukan, tanpa ada kontribusi manusia.

Jika kita mentadzaburi Al Qur'an, sesungguhnya segala hal yang kita lakukan, baik baik maupun buruk, akan kembali ke kita (Q.S. Fushshilat:46), Allah menyesatkan orang yang dikehendaki, dan memberi petunjuk kepada orang yang bertaubat kepada-Nya (QS Ar Ra'du). masyaaAllah ya, sebetulnya ketika muncul pertanyaan-pertanyaan yang membuat kita ragu dan kawatir tersesatkan, kita hanya cukup mencari jawaban dari Al Quran sambil memohon kepada Allah SWT agar diberikan hidayah untuk mendapatkan jawaban atas keraguan..

Bagaimana peran manusia dalam meraih hidayah dan dhalalah?

Adalah hal klise, ketika kita mencari kambing hitam atas apa yang terjadi pada kita. padahal sebetulnya kebaikan atau kesesatan yang terjadi pada kita bisa bersumber pada:

1. manusia sendiri yang berikhtiar untuk menjemput hidayah atau mengikuti kesesatan

2. manusia mengambil peran dalam menyesatkan dirinya maupun orang lain

3. syetan juga bersemangat menyesatkan manusia

Hidayah Khalqiyah -> datangnya hidayah dari Allah secara tidak langsung, karena manusia telah dilengkapi dengan kemampuan untuk berfikir: menjemput kebaikan atau keburukan (QS Al Balad: 10, QS Asy syams: 7-8)

Hanya dengan pemikirannya saja, definisi BAIK dan BURUK menjadi sangat relatif tergantung kondisinya. Sehingga, manusia membutuhkan petunjuk tambahan -> Rasulullah yang membawa Petunjuk dari Allah.

Hidayah Taufiq -> manusia dibebaskan oleh Allah untuk memilih jalan petunjuk atau jalan kesesatan. Jika kita memilih jalan petunjuk, Allah SWT akan memberikan taufiqnya, mempertemukan kita dengan kebaikan-kebaikan. Tapi, jika memilih jalan kesesatan, Allah tidak akan memberikan taufiqnya.

jika kita memiliki salah satu dari 8 sifat yang bertentangan dengan hidayah Allah SWT, maka Allah memalingkan hatinya dari dari kebenaran, tidak memberikan petunjuk, mengunci hatinya dari kebenaran, menutupi hatinya dari kebenaran. kecuali jika kita bertaubat, mencari hidayah Allah SWT. 

MasyaaAllah ya materi ini

:")

Rabu, 05 Agustus 2020

Be The Best Version of You (materi Bengkel Diri)

Materi be the best version of you ini fasilitatornya keren banget, mba Merlinda Nurimannisa. kelahiran tahun 1993 tapi udah punya segudang prestasi.. masyaaAllah..

disini seperti biasa saya akan merangkum inti materi yang menurut saya penting banget untuk saya note ya..
sebetulnya kelas udah jalan dari 15 Juli 2020, tapi karena padatnya kerjaan, saya baru bisa kembali buka materi malem ini. semoga bisa mengejar ketinggalan. Semangat!


  • setiap kita adalah Ibu peradaban. kitalah yang berperan dalam kemajuan islam di masa kini dan masa mendatang, sehingga kita harus menjadi versi terbaik dari kita.
  • 5 hal yang menjadi indikator THE BEST VERSION OF ME: iman dan spiritual, amal sholeh (karya dan karir), relasi dan keluarga, ilmu, finansial, dan fisik -> mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin yang lemah.
  • apakah harus terbaik dalam semua hal tersebut? fokus untuk menjadi versi terbaik pada waktu-waktu tertentu (tidak sekaligus) sesuai dengan prioritasnya. Namun, iman, spiritual, relasi dan keluarga harus menjadi utama.
  • tentukan MINIMAL the best version of me dan hubungkan dengan manfaat akhirat.
  • How To: 
    1. Bebaskan rantai gajahmu (pikiran negatif - limited beliefs, ketakutan: diganti dengan pikiran positif dan optimis) -> identifikasi lalu ganti
    2. Percaya Diri: 1) mensyukuri. 2) menjadi lebih baik tiap hari 3) mengenali diri sendiri 4) tawakal tidak membandingkan diri dengan orang lain jika berujung pada meracuni diri sendiri. setiap orang diciptakan dengan kelebihan masing2. Allah tidak akan meminta pertanggungjawaban pada kita atas apa yang didapatkan orang lain. tapi atas apa yang Allah berikan pada kita.
    3. Perjelas tujuan/mimpi kita: kuncinya YAKIN mimpi kita akan tercapai! lihat lagi life plan yang sudah disusun ya: 1) luruskan niat karena Allah 2) buat tujuan dgn prinsip AACTION
    4. berdoa!
woaah..

materi ini mengaduk-aduk perasaan..
alhamdulillah membuat saya kembali bersemangat mengafirmasi diri..